Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah

Authors

  • Silvy Djayanti Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

DOI:

https://doi.org/10.21771/jrtppi.2015.v6.no2.p75-80

Keywords:

Produksi bersih, industri tahu, Quick Scanning

Abstract

Peran industri kecil di beberapa wilayah Kabupaten Semarang sangat penting dalam menunjang perekonomian, khususnya di sekitar lokasi industri tersebut. Salah satu industri kecil yang memiliki potensi berkembang adalah industri tahu. Di Jawa tengah ada sekitar 500 industri tahu, yang sampai saat ini masih terus mengembangkan kapasitas produksinya. Industri tahu adalah salah satu industri kecil yang berpotensi menyebabkan masalah lingkungan. Hampir seluruh industri kecil, terutama industri tahu, sebagian besar tidak memiliki instalasi pemanfaatan limbah dan pengolahan limbah, karena dibutuhkan investasi yang besar untuk membangun unit tersebut. Dengan melihat masalah tersebut, pendekatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan cara menerapkan produksi bersih. Kajian penerapan teknologi bersih ini dilakukan dengan metode quick scanning pada setiap tahapan proses produksi. Proses produksi tahu terdiri dari pemilihan kedelai, penimbangan kedelai, perendaman, pencucian, penggilingan, ekstraksi, penyaringan, pemasakan, penggumpalan, pemisahan whey, pembungkusan, pengepresan, pemasakan, dan pengemasan. Pada proses pembuatan tahu di industri ini memiliki perbedaan dari pembuatan tahu di Industri tahu lain, yaitu terdapat penambahan garam dan bawang putih untuk menambah sedap produk tahu. Hasil kajian penerapan produksi bersih di industri tahu adalah good house keeping, recycle, reduce dan reuse. Berdasarkan beberapa kriteria kelayakan, alternatif penerapan produksi bersih untuk industri ini berupa modifikasi tungku yang dilengkapi dengan cerobong asap, modifikasi alat penyaringan dengan mesin, dan pembangunan instalasi digester untuk penghasil biogas. Kesimpulan kajian ini industri tahu ini belum mengenal produksi bersih. Manfaat yang diperoleh dari penerapan produksi bersih berupa penghematan bahan bakar, peningkatan rendemen filtrat tahu, dan kebersihan lingkungan.

References

Anas M. Fauzi, Ainy Rahmawakhida, dan Yaoi Hidetoshi, 2008. Kajian Strategi Produksi Bersih Di Industri Kecil Tapioka: Kasus Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara. Jurnal Teknik Pertanian Vol 18(2), 60-65

Basir, Nani Harihastuti, Silvy Djayanti, Sartamtomo, 2014. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu Yang Efisien Dan Ramah Lingkungan

Nusa Idaman Said, 2002. Teknologi Pengolahan Limbah Cair Dengan Proses Biologis. Dalam Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, Material dan Lingkungan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bekerjasama Dengan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Pemerintah Kota Samarinda. Bagian 1-C. Halaman.79-146

Davis Mackenzie L, Cornwell David .A ,1998, Introduction To Environmental Engineering. Third Edition. WCB McGraw-Hill New York, San Francisco, California, St Louis , Missouri.

Owen William F, 1982. Energy in Wastewater Treatment. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.

Metcalf and Eddy, 1991. Wastewater Engineering. Treatment, Disposal anf reuse. Third Edition. MCGraw-Hill,Inc.New York St. Louis Auckland Bogota London Mexico New Delhi Sydney Tokyo Toronto.

Downloads

Published

2015-10-01

How to Cite

Djayanti, S. . (2015). Kajian Penerapan Produksi Bersih di Industri Tahu di Desa Jimbaran, Bandungan, Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 6(2), 75–80. https://doi.org/10.21771/jrtppi.2015.v6.no2.p75-80

Issue

Section

Articles