PEMISAHAN TANIN DAN HCN SECARA EKSTRAKSI DINGIN PADA PENGOLAHAN TEPUNG BUAH MANGROVE UNTUK SUBSTITUSI INDUSTRI PANGAN

Authors

  • Muryati Muryati Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri
  • Nelfiyanti Nelfiyanti Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

DOI:

https://doi.org/10.21771/jrtppi.2015.v6.no1.p9-16

Keywords:

ekstraksi, blansing; tanin, HCN, buah tancang, SNI

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimal dalam  pemisahan tanin dan HCN pada pengolahan tepung buah tancang (Bruguiera gymnorhiza)  sehingga dihasilkan tepung tancang yang aman digunakan untuk substitusi bahan baku industri pangan. Penelitian ini dilakukan dengan perlakuan pendahuluan yaitu diblansing dengan cara direndam dalam air panas suhu 95-100 0C dengan variabel waktu perendaman  5menit(mnt);  7,5 mnt; 10 mnt dan  15 mnt. Dari masing-masing  waktu blansing  dilanjutkan dengan pengupasan dan tanpa pengupasan (sebagai pembanding) serta perendaman dan tanpa perendaman (pembanding). Ekstraksi dilakukan dengan perendaman dalam air selama 2 hari. Kondisi  penghilangan tanin dan HCN yang optimal dilakukan pada blansing 7,5 menit dilanjutkan pengupasan dan perendaman;  dihasilkan pengujian  kadar tanin 287,43 mg/kg; HCN 8,05 mg/kg dan karbohidrat 79,57 %. Hasil  pengujian tanin, HCN, cemaran  logam dan cemaran mikroba, memenuhi persyaratan mutu tepung singkong sehingga aman untuk bahan makanan.

References

AOAC. 1995.Official Method of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist. Association of Official Analytical Chemist. Washington, D.C.

Awika JM, Yang LY. Browning JD, and Faraj A, 2009. Comparative Antioxidant, Antipoliferativ and Phase II Enzyme Inducing Potential of Sorghum (Sorghum bicolor) Varieties. LWT-Food Science and Technology Journal.42:1041-1046.

Brisske LK, Lee SY, Klein BP, and Cadwallder KR.2004. Development of a Prototype High-Energy, Nutrient-Dense Food Product for Emergency Relief. Univ.of Illionis Urbana-Champaign.

Bengen.D,2002. Sinopsis Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB.

Bernasconi et al. 1995. Teknologi Kimia. Bag 2, PT Pranya Paramita. Jakarta, hal 177-188.

BSN.1992. Cara Uji Makanan dan Minuman, SNI 01-2891-1992. BSN. Jakarta.

BSN. 1996. Syarat Mutu Tepung Singkong, SNI 01-2997-1996. BSN, Jakarta.

Fortuna, James de. 2005. Ditemukan Buah Bakau sebagai Makanan Pokok. http://www.tempointeraktif.com.

Hagerman AE. 2002. Tannin Chemistry. Departement Chemistry and Biochemistry, Miami University. Oxford, USA.

Purnobasuki. H. 2011. Potensi Mangrove sebagai Tanaman Obat. http://www.uajy.ac.id/biota/abstrak/2004, diakses tanggal 3 November 2014.

Smith, A.H, E.Zoetendal, R.I.Mackie.2003. Bacterial Mechanisms to overcome Inhibitory Effect of Dietary Tannins. Microb. Ecol. 50:197-205.

SNI 01-2891-1992. Cara Uji Makanan dan Minuman, Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Sulistyawati, Wignyanto, S.Kumalaningsih. 2012. Produksi Tepung Buah Lindur Gruguiera gymnorrhiza) Rendah Tanin dan HCN sebagai Bahan Pangan Alternatif. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol.13 No 3. Hal. 187-198.

Winarno. FG. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

(https://blog.ub.ac.id/arinia/2013/06/19/blansing/, diakses tgl. 11 Nopember 2015).

Downloads

Published

2015-02-17

How to Cite

Muryati, M., & Nelfiyanti, N. (2015). PEMISAHAN TANIN DAN HCN SECARA EKSTRAKSI DINGIN PADA PENGOLAHAN TEPUNG BUAH MANGROVE UNTUK SUBSTITUSI INDUSTRI PANGAN. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, 6(1), 9–16. https://doi.org/10.21771/jrtppi.2015.v6.no1.p9-16

Issue

Section

Articles